7 Jenis Pakaian Adat Bali, Berikut Filosofinya!

7 Jenis Pakaian Adat Bali, Berikut Filosofinya!

7 Jenis Pakaian Adat Bali, Berikut Filosofinya – Seperti yang kita ketahui, Bali merupakan daerah Indonesia yang tidak ada habisnya untuk dibahas. Berikut ini akan membahas jenis-jenis pakaian adat bali yang memiliki filosofi tersendiri:

Jenis-jenis Pakaian Adat Bali

Berikut 7 jenis pakaian adat bali yang harus kamu ketahui.

1. Kebaya Bali

Pakaian adat Bali yang pertama adalah kebaya Bali. Setiap daerah di Indonesia memiliki kebaya khasnya, termasuk Bali, yang memiliki makna khusus.

Warna-warna kebaya Bali melambangkan berbagai filosofi. Kebaya dengan warna cerah mencerminkan keceriaan dan keanggunan, sementara kebaya berwarna gelap digunakan dalam upacara adat yang berfokus pada suasana duka.

Rambut wanita Bali juga ditata dengan cara yang khas, biasanya disanggul agar terlihat lebih anggun. Jadi, siapkah kamu untuk mengenakan kebaya Bali? Temukan berbagai pilihan kebaya Bali di The Keranjang Bali.

2. Udeng Bali

7 Jenis Pakaian Adat Bali, Berikut Filosofinya!

Pakaian adat Bali selanjutnya adalah udeng, yang merupakan aksesori penting dalam baju adat khas Bali. Penggunaan udeng umumnya terlihat dalam acara keagamaan, baik untuk pria dewasa maupun anak-anak.

Udeng melambangkan pengendalian diri dan memiliki berbagai jenis yang sesuai untuk penggunanya. Misalnya, Udeng Kepak Dara dikenakan oleh raja, sedangkan Udeng Beblatukan digunakan oleh pemimpin agama.

Udeng terbuat dari kain yang dijahit dan dibentuk simpul di bagian tengah. Terdapat dua tipe udeng yang dapat digunakan: udeng kain polos dan udeng bercorak.

Perlu diingat, baik udeng polos maupun bercorak memiliki makna tersendiri. Udeng polos biasanya dipakai oleh pria Bali dalam upacara keagamaan, sementara udeng bercorak lebih umum digunakan dalam aktivitas sehari-hari.

Namun, memakai udeng tidak semudah yang dibayangkan, karena diperlukan keterampilan khusus untuk membentuk udeng yang sempurna!

3. Kain Kamen

Berkaitan erat dengan udeng dan merupakan bagian dari pakaian adat Bali yang dikenakan oleh pria di bagian bawah tubuh. Kain kamen mirip dengan sarung, tetapi memiliki corak mencolok dan motif berbentuk persegi.

Kain kamen terbuat dari bahan halus dan tipis. Meskipun dirancang untuk pria, kain ini juga sering dipakai oleh perempuan Bali.

Cara mengenakan kain kamen adalah dengan melilitkannya dari kiri ke kanan, sementara bagian ujungnya, yang disebut lelencingan, dibiarkan menggantung di bawah.

Filosofi lelencingan melambangkan kejantanan pria Bali dan komitmen untuk berbakti kepada Ibu Pertiwi. Kain kamen juga mencerminkan pentingnya bagi pria untuk memegang teguh dharma atau kebenaran dalam hidup mereka.

4. Sabuk Prada dan Selendang

Kebaya Bali memiliki ciri khas yang dapat dipadukan dengan selendang yang diikat seperti sabuk di bagian perut. Terdapat makna di balik sabuk prada, yang berfungsi untuk melindungi diri dari tindakan negatif dan menjaga kesehatan rahim.

Baik sabuk prada maupun selendang tidak hanya berfungsi sebagai aksesori, tetapi juga memiliki filosofi sebagai pelindung bagi pemakainya dari hal-hal berbahaya.

Baca Selengkapnya: Oleh-oleh Khas Bali yang Paling Banyak Dicari, Nomor 3 Sangat Populer!

5. Payas Agung

Pakaian adat Bali yang kelima adalah payas agung, yang merupakan busana dengan tingkatan tertinggi dan paling terkenal dalam tradisi pernikahan Bali.

Payas Agung harus dikenakan secara lengkap dan teliti tanpa ada yang terlewat. Warna-warna yang terdapat dalam Payas Agung terdiri dari kombinasi merah, emas, dan putih, serta dilengkapi dengan mahkota sebagai aksesoris.

Jika kamu merencanakan upacara pernikahan, payas agung adalah pilihan yang tepat. Selain itu, pakaian ini juga digunakan dalam acara potong gigi untuk remaja Bali yang sedang memasuki fase dewasa.

6. Payas Madya

Payas Madya merupakan pakaian adat Bali yang berada di tingkat menengah. Busana ini cocok digunakan dalam aktivitas sehari-hari serta dalam ritual ibadah. Selain itu, payas madya juga ideal untuk menyambut tamu dan dalam acara pesta.

Tidak ada aturan ketat dalam cara mengenakan payas madya. Penampilannya tidak terlalu glamor, tetapi juga tidak sederhana. Gaya pemakaiannya cenderung lebih santai.

Keunikan payas madya terletak pada penggunaan kaos atau kemeja sebagai atasan. Untuk bawahan, bisa dipadukan dengan selendang dan kain kamen.

7. Payas Alit

7 Jenis Pakaian Adat Bali, Berikut Filosofinya!

Pakaian adat Bali yang terakhir adalah payas alit, yang merupakan tingkatan terendah. Kata “alit” atau “nista” dalam Bahasa Indonesia berarti kecil, sehingga payas alit menggambarkan busana sederhana yang digunakan sehari-hari, termasuk saat sembahyang.

Payas alit biasanya dikenakan oleh masyarakat biasa, seperti nelayan atau petani, saat beribadah ke pura. Ciri khasnya adalah warna putih bersih yang dapat dipadukan dengan aksesori kepala seperti udeng dan kamen untuk pria. Sedangkan wanita yang mengenakan payas alit dapat menambahkan selendang dan kamen.

Keunikan pakaian adat Bali membuat siapa pun tertarik untuk mencobanya. Terlebih lagi, jika kamu berlibur ke Bali, rasanya kurang lengkap tanpa mencoba pakaian ini. Semua produk khas Bali tersebut dapat dengan mudah ditemukan di Pusat Oleh-oleh The Keranjang Bali.

The Keranjang Bali menyediakan tempat yang sangat nyaman dengan fasilitas lengkap, termasuk area bermain untuk anak, mushola yang dapat menampung hingga 300 orang, dan ruang yang dapat digunakan untuk berbagai acara atau catering dengan kapasitas yang sama, dilengkapi dengan LED, pencahayaan, dan sistem suara.

 

Scroll to Top